Jadikanlah Dirimu Manusia yang berakhlak Mulia dan mau berbagi dengan sesama

Selasa, 23 Februari 2010

Pertumbuhan Perkembangan Gerak (Motor Learning)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya.
Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkunagan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Bila lingkungan akibat sesuatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan diantara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat. Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan. Dalam triwulan berikutnya janin lebih tahan, beberapa organ telah selesai pertumbuhannya. Pada masa ini terutama terjadi perkembangan fungsi dan panjang janin juga bertambah. Akhir bulan keempat panjang janin 35 cm (kira-kira 70% dari panjang badan bayi baru lahir). Selama triwulan terakhir, berat badan bertambah dengan cepat sekali dan terutama terdapat penambahan jaringan lemak di bawah kulit. Bayi lahir dengan berat rata-rata 3000 gram dan panjang badan 48 cm di Indonesia, sedangkan di negara maju berat badan rata-rata bayi baru lahir adalah 3300 gram dan panjang 50 cm. Pada bayi baru lahir besar kepala merupakan ¼ panjang badan, sedangkan anggota gerak kira-kira ¼ panjang badan. Besar kepala orang dewasa hanya 1/8 panjang badannya dan anggota geraknya ½ panjang badannya. Pada umur 2 tahun, umbilicus merupakan pusat badan, sedangkan pada orang dewasa pusat badan adalah simfisis. Berat fetus 90% terdiri dari air, sedangkan pada bayi baru lahir 70-80% dan pada orang dewasa 50%. Setelah bayi lahir, berat badan akan menurun karena kurangnya minum, kehilangan cairan tubuh melalui kencing, pernafasan kulit dan mekonium. Penurunan fisiologis ini dapat mencapai 10% dari berat badan waktu lahir. Sesudah 10-14 hari berat badan waktu lahir dapat dicapai kembali. Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil. Tahap pertumbuhan anak
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini dikenal adanya irama atau naik turunnya proses perkembangan. Artinya proses pertumbuhan dan perkembangan di masa madya manusia itu tidak konstan terkadang naik terkadang turun. Pada suatau saat individu mengalami perkembangan yang menggoncangkan.
.

Dengan kata lain ada individu memiliki tingkat perkembangan cepat, sedang dan lambat. Tingkat proses perkembangan individu tersebut diakibatkan oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya.

B. Permasalahan
1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan anak?
2. Bagaimana terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan anak ?
3. Bagaimana pertumbuhan anak Perempuan usia 3 tahun di Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya pertumbuhan dan perkembangan.
3. Untuk mengetahui pertumbuhan anak Perempuan usia 3 tahun di Kota Makassar.

D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai sumbangan informasi yang dapat dijadikan pegangan bagi kita dalam upaya meningkatkan tumbuh kembang anak
2. Sebagai bahan perbandingan untuk dijadikan permasalahan seminar, diskusi guna meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

B. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai Berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.

5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya. Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak.
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
- Ras/etnik atau bangsa.
- Keluarga.
- Umur.
- Jenis kelamin.
- Genetik.
- Kelainan kromosom.

b. Faktor luar (eksternal).
- Faktor Prenatal
a. Gizi
b. Mekanis
c. Toksin/zat kimia
d. Endokrin
e. Radiasi
f. Infeksi
g. Kelainan imunologi
h. Anoksia embrio
i. Psikologi ibu
- Faktor Persalinan
- Faktor Pascasalin
- Gizi

D. Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau.

1). Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan
dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2). Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat
seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
3). Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4). Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
5. Periode Tumbuh Kembang Anak.
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:
-. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
-. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
E. Hasil Pengukuran Pertumbuhan Anak Perempuan Usia 3 Tahun di Kota Makassar
Dalam proses pengukuran ini peneliti hanya mengukur 9 item tes yang telah di sampaikan oleh Dosen Penanggungjawab Mata Kuliah pada petemuan sebelumnya.
Item tes yang dimaksud adalah meliputi :
1. Tinggi Badan
Pengukurannya adalah peserta berdiri tegak membelakangi antropometer/dinding. Kedua kaki rapat, tumit, panggul, punggung dan belakang kepala menyentuh alat pengukur. Kemudian siku-siku/tangkai alat pengukur digerakkan sampai menyentuh ubun-ubun (vertex) yang di ukur, mulai dari lantai sampai ubun-ubun (vertex).
2. Panjang Lengan
Pengukurannya adalah peserta berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan lurus disampaing badan. Yang diukur mulai dari processus acromialis scapulae (persis diatas sendi bahu) sampai ujung jari tengah.
3. Panjang Tungkai
Pengukurannya adalah sikap tubuh sama dengan mengukur panjang lengan. Yang diukur mulai dari telapak kaki sampai trochanter mayor (tulang yang menonjol pada persendian paha dan panggul, dapat diraba dibagian atas dari tulang paha yang bergerak)
4. Tinggi Duduk
Pengukurannya adalah peserta duduk tegak diatas kursi, membelakangi alat pengukur. Yang diukur mulai dari kursi sampai ubun-ubun (vertex).

5. Lingkaran Dada
Pengukurannya adalah sikap tubuh sama dengan mengukur panjang lengan. Kedua lengan disamping badan dan tidak menempel pada bahu untuk pria menghadap pengukur yang diukur lingkaran dada tepat pada putting susu. Peserta harus rileks.
6. Lingkaran Perut
Pengukurannya adalah sikap tubuh sama dengan mengukur panjang lengan. Berdiri tegak untuk wanita membelakangi pengukur. Yang diukur adalah lingkaran perut pada bagian yang terbesar.
7. Lingkaran Lengan
Pengukurannya adalah sikap tubuh sama dengan mengukur panjang lengan dengan siku ditekuk ke depan 90 derajat. Yang diukur adalah lingkar lengan atas (biceps) pada bagian yang terbesar.
8. Lingkaran Paha
Pengukurannya adalah sikap tubuh sama dengan mengukur panjang lengan. Berdiri sedikit kangkang untuk mengadap pengukur. Yang diukur adalah lingkaran paha pada bagian yang terbesar.
9. Berat Badan
Pengukurannya adalah berdiri diatas timbangan berat badan, pandangan lurus ke depan.
Dari sampel 20 orang Perempuan dengan umur 3 tahun maka, hasil pengukuran diperoleh sebagai berikut :
1. Tinggi Badan dengan nilai rata-rata = 91,5 cm
2. Penjang Lengan dengan nilai rata-rata = 41,8 cm
3. Panjang Tungkai dengan nilai rata-rata = 45 cm
4. Tinggi Duduk dengan nilai rata-rata = 43,8 cm
5. Lingkaran Dada dengan nilai rata-rata = 53,55 cm
6. Lingkaran Perut dengan nilai rata-rata = 53,4 cm
7. Lingkaran Lengan dengan nilai rata-rata = 16,7 cm
8. Lingkaran Paha dengan nilai rata-rata 28,15 cm
9. Berat Badan dengan nilai rata-rata = 14,9 kg.
(tabel terlampir)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi
Pertumbuhan dan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis (perubahan yang bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun psikis ( psikologis ) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis), progresif (perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara kuantitatif/fisik mapun kualitatif/psikis), dan berkesinambungan (perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya
B. Saran
Kepada semua pihak terutama guru dan pelaku olahraga agar dalam menjalankan proses pembelajaran baik secara formal maupun non formal agar dapat memperhatikan tumbuh kembang anak karena akan berpengaruh pada pola pikir atau kemampuan anak dalam bertindak atau menjalankan aktivitasnya




Daftar Pustaka

Depkes, 1994. Pedoman Pengukuran Kesegaran Jasmani. Jakarta : Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Peminaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas.
Depdikbud. 1992. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.
Atkinson, P.O. and Rodahl, K. (1982). “Sensory and Perception Capacities of the Neonate.” In Stratton, P. (ed). Psychological of the human Newborn. New York: Wiley.
Bloom, B.S. (1985). Developing Talent in Young people New York: Ballentine Books,
Bower, T.G.R (1977). ]he Perceptual World pf the Child. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Bruininks, R.H. (198 1). “Assasing the Motor Performance of Children An Overview of the Bruininks Oseretsky Test of Motor Proficiency.” Paper presented in the Motor Dev

Tidak ada komentar:

Posting Komentar